Batman Begins - Help Select

Minggu, 27 Oktober 2013

KIMIA ANALITIK

PENGERTIAN KIMIA ANALTIK

Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia baik kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif berhubungan dengan apa yang terdapat dalam sampel sedangkan analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa banyaknya zat dalam sampel. Untuk analisis kuantitatif, tipe analisis dapat dikelompokkan berdasarkan sifat informasi yang dicari, ukuran sampel dan proporsi konstituen yang ditetapkan.
Ruang Lingkup Kimia Analitik
Untuk melakukan suatu analisis kimia, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain keterangan yang ada waktu yang dan biaya yang tersedia. Penerapan Kimia Analitik cukup luas artinya tidak hanya berperan dalam bidang kimia saja tetapi dapat juga diterapkan pada bidang-bidang lain maupun masyarakat.
Konsentrasi Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih, terdiri atas pelarut dan zat terlarut. Kepekatan suatu larutan secara kuantitatif dinyatakan dengan konsentrasi. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan sebagai molaritas, formalitas, normalitas persen komposisi maupun ppm. Bila massa zat terlarut dan volume larutan diketahui maka konsentrasi dapat dihitung demikian pula sebaliknya.

PERALATAN DAN METODE ANALISIS KIMIA
Alat-Alat Kimia Analisis dan Cara Penggunaannya
Alat-alat analisis kimia yaitu alat-alat yang sering digunakan dalam pekerjaan analisis kimia; seperti: pipet volumetri, labu takar, buret, labu erlenmeyer, neraca analitik ataupun neraca listrik/neraca digital, cawan krus, pembakar bunsen. Adapun alat-alat kimia yang lainnya sebagai pendukung pekerjaan analisis yaitu gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur, tabung reaksi, pipet, corong, maupun batang pengaduk. Untuk memperoleh hasil yang baik dalam analisis kimia diperlukan cara-cara yang khusus dalam pemakaian dan pemeliharaannya. Alat-alat analisis kimia umumnya digunakan dalam pekerjaan titrasi, gravimetri, maupun analisis secara instrumentasi. Adapun untuk pekerjaan analisis kuantitatif anorganik yang perlu ketelitian lebih besar maka sebelum pemakaian alat-alat volumentri yang terbuat dari gelas sebaiknya dilakukan dahulu kalibrasi alat.
Ketelitian Pengukuran, Kalibrasi Alat, dan Metode Analisis
Ketelitian pengukuran merupakan cara pembacaan skala yang tepat pada alat ukur volumetri (labu takar, pipet gondok, ataupun buret) memperhatikan angka signifikan, toleransi pembacaan skala, dan ketelitian standar dari alat. Pembacaan skala pada alat ukur volumetri (buret, pipet gondok, labu takar, labu ukur) harus benar-benar diperhatikan, dalam hal melihat skala, kedudukan badan, jenis alat maupun jenis larutan, dengan memperhatikan angka signifikan, toleransi pembacaan skala, dan sifat ketelitian alat. Kalibrasi dilakukan agar hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat ukur standar/alat ukur yang sudah ditera.
Metode Analisis
Metode analisis kuantitatif anorganik merupakan salah satu metode analisis kimia yang menitikberatkan pada cara yang digunakan pada waktu pengukuran suatu sampel. Metode analisis kuantitatif anorganik meliputi: 1) metode yang memperhatikan penampilan reaksi kimia yang berlangsung, termasuk dalam metode ini adalah cara titrasi konvensional dan gravimetri, 2) metode yang memperhatikan sifat kelistrikan (arus, potensial, ataupun hambatan listrik). Termasuk dalam metode ini adalah cara titrasi konduktometri dan titrasi potensiometri; 3) metode yang memperhatikan sifat optik. Termasuk dalam kategori ini yaitu pengukuran konsentrasi larutan dengan menggunakan spektrofotometer UV (ultra violet) ataupun spektrofotometer VIS (visible)/sinar tampak.

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PEKERJAAN ANALISIS KIMIA
Tahapan-Tahapan dalam Pekerjaan Analisis Kimia Kuantitatif
Ada empat tahapan kerja yang harus dilakukan untuk analisis kimia kuantitatif, yaitu: sampling, pengubahan keadaan cuplikan menjadi bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran, pengukuran, dan perhitungan serta interpretasi data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga dapat dihasilkan suatu kesimpulan.
Analisis Data Hasil Analisis Kimia
Kesalahan pengukuran untuk kepentingan analisis dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu: kesalahan sistematis, kesalahan acak, dan kesalahan merambat.
Ketepatan suatu hasil pengukuran ialah besar atau kecilnya penyimpangan yang diberikan oleh hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai sebenarnya.
Kecermatan dapat dinyatakan oleh besar-kecilnya simpangan baku (s) yang dapat diperoleh dengan jalan melakukan analisis berulang-ulang.
Dasar Statistika untuk Pengolahan Hasil Analisis Kimia
Mean atau rerata menggambarkan harga tengah dari sekumpulan data, sedangkan median menggambarkan nilai tengah dari sekumpulan data setelah data diurutkan dari nilai terkecil ke nilai terbesar atau sebaliknya. Mode menggambarkan frekuensi yang paling sering muncul dalam suatu kejadian. Simpangan baku dapat digunakan sebagai ukuran variabilitas hasil analisis, batas konfidensi didefinisikan sebagai sebuah interval sekitar rata-rata (X) yang mengandung rata-rata sesungguhnya. Pemilihan kriteria untuk menolak data yang dicurigai dapat dilakukan Uji Nilai Q.

IDENTIFIKASI DAN PEMISAHAN KATION-ANION
Pemeriksaan Kualitatif Anorganik Pendahuluan
Analisis pendahuluan atau pemeriksaan pendahuluan, meliputi pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering. Pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering meliputi: uji rupa dan bentuk zat pada suhu kamar, uji warna zat pada keadaan panas dan dingin, uji zat dalam pipa pijar (gejala yang dapat dilihat adalah: perubahan warna, melumer, meyublim, keluarnya uap air, keluarnya gas), uji tes nyala, uji mutiara boraks, fosfat, dan natrium karbonat, uji reduksi arang kayu. Dengan uji pendahuluan maka akan diperoleh data sementara dari zat yang diperiksa, maka selanjutnya dilakukan identifikasi kation ataupun anion.

Prinsip Titrasi Redoks
Reaksi oksidasi reduksi atau reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan penangkapan dan pelepasan elektron. Dalam setiap reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang ditangkap oleh oksidator. Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks yaitu metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi (metode ion elektron).
Hubungan reaksi redoks dan perubahan energi adalah sebagai berikut:
Reaksi redoks melibatkan perpindahan elektron; Arus listrik adalah perpindahan elektron; Reaksi redoks dapat menghasilkan arus listrik, contoh: sel galvani; Arus listrik dapat menghasilkan reaksi redoks, contoh sel elektrolisis. Sel galvani dan sel elektrolisis adalah sel elektrokimia. Persamaan elektrokimia yang berguna dalam perhitungan potensial sel adalah persamaan Nernst. Reaksi redoks dapat digunakan dalam analisis volumetri bila memenuhi syarat. Titrasi redoks adalah titrasi suatu larutan standar oksidator dengan suatu reduktor atau sebaliknya, dasarnya adalah reaksi oksidasi-reduksi antara analit dengan titran.
Kurva Titrasi dan Penetapan Titik Akhir Titrasi Redoks
Pada titrasi redoks, selama titrasi terjadi perubahan potensial sel. Harga ini sesuai dengan perhitungan menggunakan persamaan Nernst. Kurva titrasi redoks diperoleh dengan mengalurkan potensial sel sebagai ordinat dan volume titran sebagai absis. Untuk membuat kurva titrasi diperlukan data potensial awal, potensial setelah penambahan titran tapi belum titik ekivalen, potensial pada titik ekivalen dan potensial setelah titik ekivalen. Kurva titrasi antara lain berguna untuk menentukan indikator dimana indikator digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi redoks dapat ditetapkan dengan beberapa cara yaitu mengikuti titrasi secara potensiometri, titran bertindak sebagai indikator atau auto indikator, contoh: KMnO4, menggunakan indikator spesifik contoh: kanji, dan menggunakan indikator redoks contoh kompleks besi (II) 1,10-fenantrolin (feroin) dan difenilamin. Indikator redoks adalah zat warna yang dapat berubah warnanya bila direduksi atau dioksidasi. Setiap indikator redoks berubah warna pada trayek potensial tertentu. Indikator yang dipilih harus mempunyai perubahan potensial yang dekat dengan potensial titik ekivalen.


TITRASI ARGENTOMETRI
Macam-macam Titrasi Argentometri
Metode Mohr, ion kromat bertindak sebagai indikator yang banyak digunakan untuk titrasi argentometri ion klorida dan bromida. Titik akhir titrasi dalam metode ini ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata dari perak kromat. Metode Volhard menggunakan larutan standar ion tiosianat untuk mentitrasi ion perak: Ion besi(III) bertindak sebagai indikator yang menyebabkan larutan berwarna merah dengan sedikit kelebihan ion tiosianat. Metode Fajans menggunakan indikator suatu senyawa organik yang dapat diserap pada permukaan endapan yang terbentuk selama titrasi argentometri berlangsung.
Penerapan Titrasi Argentometri
Larutan standar perak dapat dibuat dengan 2 cara yaitu: cara 1 dengan melarutkan 10,787 g logam perak murni dalam asam nitrat pekat dan mengencerkannya dalam air hingga volumenya 1 L, larutan perak nitrat yang dibuat dengan cara ini tidak dapat digunakan untuk metoda Mohr karena larutan bersifat asam. Cara 2, dapat dilakukan dengan melarutkan 169,87 g perak nitrat murni (99,9 %) dalam 1 L air. Larutan perak nitrat yang dibuat dengan cara kedua ini dapat langsung digunakan sebagai standar primer tetapi cara keduanya jarang dilakukan karena perak nitrat murni terlalu mahal.
Cara pembuatan larutan standar perak nitrat biasanya dilakukan dengan melarutkan sejumlah berat kristal perak nitrat teknis (katakan 169,87 g) dalam 1 L air. Kemudian menstandarkan larutan perak nitrat melalui titrasi argentometri dengan larutan standar primer NaCl. Larutan standar perak nitrat harus disimpan dibotol coklat karena perak nitrat dapat terurai oleh cahaya.
Pembuatan larutan standar kalium tiosianat 0,1 M dapat dilakukan dengan menimbang 10,5 gram kalium tiosianat dan melarutkannya dalam air kemudian mengencerkannya hingga volume 1 L. Indikator adsorbsi di-iododimetilfluoresen, dan fluoresen dapat digunakan untuk penentuan campuran halida. Perbedaan kedua titrasi menyatakan konsentrasi ion klorida.

TITRASI KOMPLEKSOMETRI
Pembentukan Kompleks 
Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari donor elektron membentuk senyawa atau ion kompleks. Reaksi pembentukan kompleks antara ion logam dengan ligan merupakan reaksi asam basa Lewis. Ligan ada yang monodentat dan polidentat. Ligan monodentat jarang digunakan untuk titrasi ion-ion logam. Contoh yang sering dibahas adalah titrasi



Teknik Analisis 


ANALISIS KUANTITATIF 

VOLUMETRI
I.
ASIDI - ALKALIMETRI
1. Penentuan Kadar Asam Asetat
Prinsip : Reaksi netralisasi asam lemah (CH3COOH) dengan basa kuat
Reaksi yang terjadi adalah :
CH3COOH + NaOH ® CH3COONa + H2O
Atau
H+ + OH- ® H2O
Dasar teori :
Asam asetat merupakan asam lemah dengan Ka = 1,8 x 10-5 (pKa = 4,74). Jika 10,0 mL asam asetat 0,1 N dititrasi dengan 10,0 mL NaOH 0,1 N, maka pada titik ekivalen harga pH dapat ditentukan dengan rumus :
pH = ½ (pKw + pKa + log Ca) = ½ (14 + 4,74 + log x 0,1) = 8,72
dengan ketentuan :
Kw : tetapan ionisasi air
Ka : tetapan ionisasi asam
Ca : konsentrasi garam yang terbentuk
Indikator yang dapat digunakan pada titrasi ini adalah :
fenolftalein (pH = 8,3 – 10,0)
timolftalein (pH = 8,3 – 10,5)
timol biru (pH = 8,0 – 9,6)
Prosedur :
Encerkan sampel yang telah diberikan dalam labu ukur 100 mL dengan akuades sampai tanda batas. Homogenkan larutan dengan cara membolak-balik labu ukur. Pipet 10,0 mL larutan sampel yang mengandung asam asetat, dimasukkan ke dalam labu titrasi. Tambahkan 2 – 3 tetes indikator fenolftalein (pp). Larutan ini dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi tepat berwarna merah muda (rosa
). Warna yang terbentuk tidak hilang selama ± 30 detik. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL. Hitung konsentrasi asam asetat dalam sampel (% b/v).
Pembuatan larutan baku primer asam oksalat 0,1
N
Timbang
dengan teliti 0,60 – 0,65 gram asam oksalat dihidrat (C2H2O4.2H2O) dalam gelas arloji yang telah diketahui beratnya. Masukkan zat tersebut dengan hati-hati ke dalam gelas piala 100 mL, gelas arloji dibilas dengan akuades sampai asam oksalat masuk ke dalam gelas piala secara kuantitatif. Tambahkan ± 25 mL akuades, aduk sampai larut.
Pindahkan larutan tersebut secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL melalui corong kecil. Gelas piala dibilas dengan akuades beberapa kali hingga semua larutan asam oksalat secara kuantitatif masuk ke dalam labu ukur. Tambahkan akuades dalam labu ukur sampai tanda batas. Labu ditutup dan larutan dikocok dengan cara membolak-balik labu tersebut sampai larutan homogen.
Pembakuan larutan baku
NaOH dengan larutan asam oksalat
Pipet 10,0 mL larutan baku
primer asam oksalat, masukkan ke dalam labu titrasi. Tambahkan
2-3 tetes indikator pp. Larutan ini dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda (rosa
). Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0,05 mL.
2. Penentuan Kadar Na2CO3
Prinsip : Reaksi netralisasi Na2CO3 dengan asam kuat (HCl)
Reaksi yang terjadi adalah :
Na2CO3 + HCl ® 2 NaCl + H2O + CO2
Prosedur:
Timbang dengan teliti 0,6 gram sampel atau pindahkan secara kuantitatif semua sampel yang diberikan (sesuai perintah asisten) ke dalam gelas piala dan larutkan dengan akuades. (Bila sampel sudah diberikan, maka semua sampel tersebut dilarutkan). Larutan dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL. Tambahkan akuades sampai garis tanda. Kocok sampai homogen. Dari larutan tersebut, pipet 10,0 mL, masukkan ke dalam labu titrasi, tambahkan 2 – 3 tetes indikator metil jingga. Larutan ini dititrasi dengan larutan baku
HCl 0,1 N hingga terjadi perubahan warna dari kuning ke jingga (pertama). Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL.Hitung kadar N2CO3 dalam sampel (% b/b).
Pembuatan larutan boraks 0,1 N
Larutan boraks (Na2B4O7. 10H2O) 0,1N dibuat dengan cara menimbang dengan teliti 1,9072 gram boraks dan dilarutkan dengan akuades, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 100 mL, dan diencerkan dengan akuades sampai tanda batas.
Pembakuan larutan baku HCl dengan boraks
Pipet 10,0 mL larutan baku natrium tetraborat (boraks), masukkan ke dalam labu titrasi, tambahkan 2 – 3 tetes indikator metil merah. Larutan ini dititrasi dengan larutan HCl yang akan dibakukan, sampai terjadi perubahan warna dari kuning menjadi jingga (terakhir). Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL.
3. Penentuan kadar campuran Na2CO3 dan NaHCO3
Prinsip : Reaksi netralisasi Na2CO3 dan NaHCO3 dengan asam kuat (HCl)
Reaksi yang terjadi adalah :
Na2CO3 + 2HCl ® 2 NaHCO3 + 2NaCl
NaHCO3 + HCl ® 2 NaCl + H2O + CO2
Prosedur:
Pindahkan secara kuantitatif semua sampel yang diberikan ke dalam gelas piala dan larutkan dengan akuades. Larutan dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL. Tambahkan akuades sampai garis tanda. Kocok sampai homogen.
Penentuan kadar Na2CO3
Pipet 10,0 mL larutan tersebut, masukkan ke dalam labu titrasi, tambahkan 2 – 3 tetes indikator fenolftalein. Larutan ini dititrasi dengan larutan baku HCl 0,1 N hingga terjadi perubahan warna dari merah ke tidak berwarna. (Larutan ini dapat digunakan langsung untuk penentuan kadar NaHCO3, lihat prosedur b1). Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL. Volume titran = V1.
Penentuan kadar NaHCO3
(1) Larutan hasil titrasi point (a) ditambahkan 2 – 3 tetes indikator metil jingga. Larutan ini dititrasi dengan larutan baku HCl 0,1 N hingga terjadi perubahan warna dari kuning ke jingga pertama.Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL. Volume titran lanjutan = V2 . Kadar NaHCO3 dihitung dengan volume titran V2 – V1.
(2) Pipet 10,0 mL larutan, masukkan ke dalam labu titrasi, tambahkan 2 – 3 tetes indikator metil jingga. Larutan ini dititrasi dengan larutan baku HCl 0,1 N hingga terjadi perubahan warna dari kuning ke jingga pertama.Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL. Volume titran = V3 . Kadar NaHCO3 dihitung dengan volume titran V3 – 2V1.
Hitung kadar N2CO3 dan NaHCO3 sampel (% b/b).

II. ARGENTOMETRI
Pada titrasi argentometri terdapat tiga metoda yang terkenal yaitu, metoda Mohr, Volhard dan Fajans.

METODA MOHR
Larutan yang mengandung ion Cl- / Br- dalam suasana netral dititrasi dengan larutan baku AgNO3, menggunakan indikator K2CrO4. Reaksi yang terjadi adalah reaksi pengendapan bertingkat sebagai berikut :
Cl- + Ag+ ® AgCl (endapan putih)
CrO42- + Ag+ ® Ag2CrO4 (endapan coklat merah)
Endapan Ag2Cr2O4 mulai terbentuk setelah semua Cl- diendapkan sebagai AgCl, dan terjadi perubahan warna endapan dari putih menjadi coklat merah. Titrasi dilakukan dalam suasana netral atau basa lemah (pH 7 – 10). Jika suasana larutan terlalu asam akan mengurangi kepekaan indikator, sedangkan jika terlalu basa akan terbentuk endapan AgOH atau Ag2O sebelum terbentuk endapan Ag2CrO4 .

Pembuatan larutan baku NaCl 0,1 N
NaCl bersifat higroskopis, tetapi jika telah dikeringkan, maka larutannya dalam air sangat stabil. Oleh karena itu, untuk pembuatan larutan baku, NaCl perlu dikeringkan dahulu.
Caranya :
NaCl p. a. dikeringkan dalam oven pada suhu 250 – 350°C selama 1 – 2 jam atau dipijar dalam krus porselen pada nyala bunsen selama ½ - 1 jam. Dinginkan dalam eksikator sampai suhu kamar. Ditimbang dengan teliti 0,6 gram NaCl yang telah kering dalam botol timbang bertutup dan dilarutkan dalam gelas piala kecil dengan 25 mL akuades. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL. Encerkan sampai garis tanda dan kocok sampai homogen.

Pembakuan larutan AgNO3 dengan larutan baku NaCl(Metoda Mohr)
Pipet 10,0 mL larutan baku NaCl, masukkan ke dalam labu titrasi. Tambahkan 1 mL larutan indikator K2CrO4. Larutan ini dititrasi dengan larutan AgNO3 yang akan ditentukan konsentrasinya. Kocok kuat-kuat sampai timbul warna merah muda yang jelas dan tidak hilang setelah dikocok. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL. Catat volume AgNO3 (misal V1 mL).
Koreksi/blanko :
Ambil 1 mL larutan indikator K2CrO4, encerkan dengan akuades sampai volume ± sama dengan volume akhir pada titrasi di atas. Titrasi dengan AgNO3. Catat volume AgNO3 yang digunakan untuk titrasi sampai diperoleh titik akhir titrasi (misal V2 mL). Maka volume AgNO3 yang digunakan untuk titrasi NaCl adalah V1 – V2 mL.

III. KOMPLEKSOMETRI
Prinsip :
Larutan yang mengandung ion logam dititrasi dengan zat pembentuk kompleks (EDTA) menghasilkan kompleks yang stabil dan larut dalam air. Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan indikator logam.
L2+ + H2Y2- ® LY2- + 2H+
Sebelum titik ekivalen, ion logam telah bereaksi dengan EDTA dan terjadi pengusiran indikator dari kompleks LD- karena L2+ diambil oleh kelebihan EDTA sehingga indikator bebas dan warna larutan berubah dari merah (LD-) menjadi biru (HD2-).

Pembuatan larutan baku primer ZnSO4/ MgSO4 0,1 N
Timbang dengan teliti 1,4375 gram ZnSO4. 7H2O atau 1,2325 gram MgSO4.7H2O, larutkan dalam akuades, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL secara kuantitatif dan encerkan dengan akuades sampai tanda batas. Kocok sampai homogen.

Pembakuan larutan EDTA 0,1 N
Pipet 10,0 mL larutan baku primer, masukkan ke dalam labu titrasi. Tambahkan berturut-turut 30 mL akuades, 2 mL larutan buffer salmiak dan 50 mg indikator EBT (pengenceran 1 : 100 dalam NaCl), kocok sampai indikator larut. Larutan ini dititrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah ungu menjadi biru. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL.

a. Penentuan kadar Ca dan Mg dalam campuran
Prinsip :
Kadar total Ca dan Mg dapat ditentukan dengan mentitrasi larutannya dengan EDTA dengan penambahan buffer salmiak dan indikator EBT. Kadar Ca sendiri dapat ditentukan dengan EDTA pada pH 12 tanpa diganggu oleh ion Mg2+, karena pada pH 12, Mg2+ akan mengendap sebagai hidroksinya. Indikator yang dapat digunakan untuk titrasi ini antara lain ialah calcon.

Penentuan kadar Ca dan Mg
Encerkan sampel yang telah diberikan dalam labu ukur 100 mL dengan akuades sampai tanda batas. Homogenkan larutan dengan cara membolak-balik labu ukur. Pipet 10,0 mL larutan sampel, masukkan ke dalam labu titrasi dan tambahkan berturut-turut 30 mL akuades, 2 mL larutan buffer salmiak dan 50 mg indikator EBT (1:100). Larutan dititrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah ungu ke biru. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL.

b. Penentuan kadar Ca
Pipet 10,0 mL larutan sampel yang mengandung campuran Ca dan Mg, masukkan ke dalam labu titrasi, tambahkan 50 mL akuades 2 – 2,5 mL NaOH 4 N (sampai pH ± 12,5), tambahkan 50 mg indikator calcon atau murexide. Titrasi larutan ini dengan larutan baku EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi ungu. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL.
Hitung kadar Ca dalam campuran. Kadar Mg = kadar total dikurangi kadar Ca.

IV. REDUKSI – OKSIDASI (REDOKS)
a. PERMANGANOMETRI
Prinsip :
Titrasi redoks dengan menggunakan larutan KMnO4 sebagai larutan baku dan dilakukan dalam suasana asam. Titik akhir titrasi ditandai denga timbulnya warna rosa dari KMnO4 yang berlebih.
Dalam reaksi/titrasi redoks ini, KMnO4 direduksi menurut persamaan reaksi sebagai berikut :
MnO4- + 8H+ + 5e ® Mn2+ + 4H2O
ungu tak berwarna
Larutan baku KMnO4 dibakukan dengan larutan baku primer natrium oksalat atau asam oksalat menurut reaksi sebagai berikut :
2Na+ + C2O42- + 2H+ ® H2C2O4 + 2Na+
Na2C2O4 ® 2Na+ + C2O42-
atau
H2C2O4 ® 2H+ + C2O42-
2MnO4- + 5C2O42- + 16H+ ® 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
Setelah titik ekivalen, kelebihan satu tetes KMnO4 menyebabkan larutan berwarna rosa.

Pembuatan larutan baku asam oksalat 0,1 N (lihat titrasi asam basa).

Pembakuan larutan KMnO4 dengan larutan baku asam oksalat
Pipet 10,0 mL larutan baku asam oksalat, masukkan ke dalam labu titrasi. Tambahkan 60 mL H2SO4 2N (atau 20 mL H2SO4 6N). Encerkan dengan 40 mL akuades, panasi sampai 80 – 90°C (jangan sampai mendidih) ditandai dengan timbulnya uap. Larutan panas-panas dititrasi dengan larutan KMnO4 0,1 N sampai tepat berwarna rosa. Karena reaksi antara asam oksalat dan KMnO4 berlangsung lambat, maka pada awal titrasi warna KMnO4 sukar hilangnya. Pada akhir titrasi suhu harus di atas 60°C. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL.

b. IODOMETRI
Prinsip :
Iodometri adalah titrasi terhadap I2 bebas dalam larutan
Larutan I2 dalam KI berwarna coklat muda, sehingga dalam larutan yang tidak berwarna I2 dapat berfungsi sebagai indikator. Tetapi perubahan warna ini akan lebih jelas (terutama dalam larutan yang berwarna) dengan menggunakan larutan amilum sebagai indikator. Sebagai larutan baku sekunder digunakan larutan Na2S2O3 dan larutan Na2S2O3 dibaku dengan larutan baku primer KIO3.
Reaksi pada pembakuan Na2S2O3 :
IO3- + 5I- + 6H+ ® 3I2 + 3H2O
I2 + 2S2O32- ® 2I- + S4O62-

Reaksi pada penentuan kadar Cu2+:
2Cu2+ + 4I- ® 2 Cu2I2 + I2
I2 + 2S2O32- ® 2I- + S4O62-

Pembuatan larutan baku primer KIO3 0,1 N
Timbang dengan teliti 0,3567 gram KIO3, dilarutkan dalam akuades. Masukkan secara kuantitaif ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan dengan akuades sampai garis tanda. Kocok sampai homogen.

Pembakuan larutan Na2S2O3 0,1 N dengan larutan baku primer KIO3
Pipet 10,0 mL larutan baku KIO3 0,1 N masukkan ke dalam labu titrasi. Tambahkan 2 mL H2SO4 2 N dan 8 mL larutan KI 10%, kocok. Larutan ini dititrasi dengan larutan tiosulfat sampai larutan berwarna kuning muda, encerkan dengan air sampai volume 40 mL dan tambahkan 2 – 4 mL larutan amilum. Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL.

Penentuan kadar Cu2+ dengan larutan baku Na2S2O3
Encerkan sampel yang telah diberikan dalam labu ukur 100 mL dengan akuades sampai tanda batas. Homogenkan larutan dengan cara membolak-balik labu ukur. Pipet 10,0 mL larutan sampel dimasukkan ke dalam labu titrasi. Tambahkan 2 mL larutan KI 10 %. Titrasi I2 yang terbentuk dengan larutan baku tiosulfat 0,1 N sampai larutan berwarna kuning muda. Tambahkan 2 mL larutan amilum dan titrasi dilanjutkan sampai warna biru hampir hilang. Kemudian tambahkan 2 mL larutan KCNS/NH4CNS 10%. Warna biru akan timbul lagi. Cepat-cepat titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih. Selisih volume antar titrasi maksimal 0.05 mL. Hitung kadar Cu2+ dalam sampel (% b/v)

GRAVIMETRI
Penentuan kadar barium sebagai barium sulfat
Prinsip reaksi :
Ba2+ + SO42- ® BaSO4

Prosedur :
Tahap pengendapan
Larutan a.
Encerkan larutan sampel yang telah diberikan dalam labu ukur 100 mL dengan akuades sampai tanda batas. Homogenkan larutan dengan cara membolak-balik labu ukur. Pipet 10,0 mL larutan sampel, masukkan ke dalam gelas piala 250 mL, encerkan dengan akuades sampai volume 80 – 100 mL. Tambahkan 2 – 3 mL HCl 2 N dan panaskan di atas api sampai hampir mendidih (jangan sampai mendidih).

Larutan b.
Dalam gelas piala/labu erlenmeyer 100 mL panaskan 3 – 5 mL H2SO4 2 N yang telah diencerkan dengan 30 mL akuades.
Tambahkan larutan b ke dalam larutan a setetes demi setetes sambil diaduk. Jika BaSO4 mulai tampak mengendap, penambahan H2SO4 (larutan b) dapat dipercepat. Kemudian didiamkan beberapa saat sampai endapan benar-benar memisah. Periksa apakah semua ion Ba2+ telah mengendap sebagai BaSO4, yaitu dengan cara meneteskan lautan b pada bagian yang jernih (supernatan). Jika pada tetesan ini tidak terjadi kekeruhan, berarti semua Ba2+ telah terendapkan.

Pendiaman endapan (aging)
Endapan yang terjadi pada tahap A didiamkan di atas penangas air 1 – 2 jam. Selama aging ini, krus porselen yang akan digunakan untuk menimbang dipijar beberapa kali sampai didapat berat yang konstan.

Penyaringan dan pencucian endapan
Siapkan kertas saring bebas abu (Whatman 40 Blue band, diameter 10 cm), beserta corong di atas penyangga. Dekantasi endapan BaSO4 ke dalam kertas saring secara kuantitatif. Cucilah endapan dengan 20 – 30 mL akuades yang mengandung HCl (5 mL HCl 2 N dalam 100 mL akuades), kemudian dengan akuades saja sampai air cucian (filtrat) bebas Cl- (diuji dengan HNO3 + AgNO3).

Pengeringan dan pemijaran endapan
Kertas saring yang berisi endapan dengan corongnya dikeringkan di dalam oven. Lipatlah kertas saring sehingga endapannya terbungkus, masukkan ke dalam krus porselen yang beratnya telah konstan. Krus dipijar, mula-mula dengan api kecil sampai kertas saring menjadi hitam (jangan sampai terbakar), kemudian api dibesarkan sampai warna hitam hilang dan tinggal endapan putih (pemijaran bisa dilakukan dalam furnace). Dinginkan di dalam eksikator, kemudian ditimbang. Pijar lagi, dinginkan dan timbang lagi. Hitung kadar Ba2+ dalam sampel (% b/v)
(Ar Ba = 137,33; Mr BaSO4 = 233,39).

Diskusi
1. Tujuan pendiaman (aging) adalah :
Membiarkan endapan kontak dengan larutan induknya di atas penangas air supaya butir-butir kecil melarut kembali, kemudian mengendap lagi pada kristal yang sudah ada sehingga tumbuh menjadi kristal besar.
2. Krus dipijar selama 1 jam, didinginkan (dalam eksikator), ditimbang, dipijar ¼ jam dan seterusnya ¼ jam lagi sampai didapat berat konstan (selisih penimbangan tidak boleh lebih dari 0,2 mg).
3. Bila krus dan endapan (+ kertas saring) setelah dipijar masih terdapat arang (hitam sedikit dan tidak hilang) maka diberi asam nitrat pekat 1 tetes (hati-hati, jangan diteteskan dalam keadaan panas, agar zatnya tidak hilang/muncrat). Kemudian dipijar lagi sampai HNO3 menguap.
4. Perlakuan dalam analisis gravimetri bila dilakukan duplo (replikasi 2 kali) harus sama.
Misal : lama pemijaran atau lama di eksikator untuk masing-masing sampel harus sama. Karena selama berhubungan dengan udara luar sudah tentu akan menghisap air.
5. Endapan sebelum dipijar, dikeringkan dulu di oven pada suhu 100 – 105°C (± 10 menit) agar endapan tidak memercik pada saat pemijaran. Akan tetapi kertas saring tidak boleh terlalu kering agar mudah dilipat.

Penentuan kadar air kristal dalam senyawa
v Panasi krus yang telah dibersihkan pada api bunsen sampai warna merah selama 5 menit
v Dinginkan dalam eksikator selama 20 menit, kemudian timbang (lakukan 2 kali)
v Timbang zat dengan teliti di dalam krus (…gram)
v Panasi krus sampai bagian bawahnya berwarna merah, diamkan selama 10 menit
v Dinginkan di dalam eksikator selama 20 menit, kemudian timbang
v Lakukan pemanasan, pendinginan dan penimbangan sampai di dapat berat konstan
v Tentukan kadar air kristal di dalam senyawa tersebut.

LAMPIRAN I
PENIMBANGAN BAHAN BAKU PRIMER

1. Asam oksalat 0,1 N : 6,300 g H2C2O4 . 2H2O / liter
0,6300 g H2C2O4 . 2H2O / 100 mL
(1 mol asam oksalat = 2 molek)
2. Boraks 0,1 N : 1,9072 g Na2B4O7 . 10H2O / 100 mL
(1 mol boraks = 2 molek)
3. NaCl 0,1 N : NaCl yang telah dikeringkan (dipijar) 0,5846 g / 100 mL
(1 mol NaCl = 1 molek)
4. ZnSO4 0,1 N : 1,4375 g ZnSO4.7H2O / 100 mL
(1 mol = 2 molek)
5. MgSO4 0,1 N : 1,2325 g MgSO4.7H2O / 100 mL
(1 mol = 2 molek)
6. KIO3 0,1 N : 0,3567 g KIO3 / 100 mL
(1 mol = 6 molek)
7. KBrO3 0,1 N : 0,2783 g KBrO3 / 100 mL
(1 mol = 6 molek)
8. K2Cr2O7 0,1 N : 0,4903 g K2Cr2O7 (yang telah dikeringkan) / 100 mL

Minggu, 20 Oktober 2013

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI HP

PERKEMBANGAN TELEPON GENGGAM ( HP ) DARI MASA KE MASA
1. Sejarah Telepon Genggam
Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut – sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Di tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
2. Evolusi dan Perkembangan Telepon Genggam
- Generasi 0
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2MHz.
Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTNlandline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
- Generasi 1
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya.
Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
- Generasi 2
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS.
Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efekradiasi yang membayakan pengguna.
- Generasi 3
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile
- Generasi 4
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing,online game, dan lain-lain.
 Berikut adalah evolusi telepon genggam yang di kelompokan berdasarkan tahunnya :
 1983 : Ponsel Komersial Pertama Dirilis
Ponsel komersial pertama yang diluncurkan ke pasaran adalah Motorola DynaTAC 8000x. Bodinya besar dan berat. Akibatnya, dijamin tangan bakal pegal-pegal setelah menggunakan ponsel ini. Ponsel ini tak punya fitur lain selain melakukan dan menerima panggilan. Maklum, jaringan seluler yang tersedia kala itu hanya Advanced Mobile Phone System (AMPS) atau dikenal dengan sebutan 1G. Selain itu, ponsel ini hanya mampu bertahan selama satu jam saja untuk masa talktime dan delapan jam untuk masa standby. Toh, di masanya, kehadiran ponsel ini adalah sesuatu yang revolusioner. Di masanya ponsel ini dijual dengan harga selangit. Itu sebabnya, kala itu pemilik ponsel adalah orang – orang yang kelebihan duit.
 1989 : Bentuk Ponsel Mulai Mengecil
Pada tahun ini Motorola merilis ponsel MicroTAC 9800x. Ponsel ini lebih ringan dan lebih kecil dibanding ponsel seri Motorola DynaTAC maupun ponsel jenis lainnya. Bentuknya yang seperti itu membuat ponsel ini nyaman digunakan. Tetap saja, ponsel ini tak bisa dibeli banyak orang. Ponsel jenis ini harga resminya sekitar 11 juta rupiah dan di pasar gelap dilego sekitar 19 juta rupiah. Sekedar informasi, lewat MicroTAC 9800X ini Motorola memperkenalkan konsep ponsel berbentuk flip.
 1993 : Smartphone Pertama Diperkenalkan
IBM memperkenalkan ponsel cerdas yang diberi nama Simon. Namun, produk ini baru dilempar ke pasaran satu tahun kemudian. Selain berfungsi sebagai ponsel, Simon memiliki fitur kalender, buku alamat, world clock, kalkulator, notepad, e-mail serta game. Smartphone ini juga telah didukung oleh layar touch screen. Simon diluncurkan ke pasaran pada 1994 oleh BellSouth.
 1996 : Ponsel Dilengkapi Layar Display
Motorola merilis StarTAC, ponsel pertama yang berdesain clamshell sekaligus ponsel pertama yang menggunakan layar display. Ponsel ini juga menyandang gelar sebagai ponsel pertama di dunia dengan fitur getar. Motorola StarTAC amat digemari di zamannya.
 1999 : Internet di Ponsel
Ponsel perlahan-lahan mulai meninggalkan fungsi khitahnya. Teknologi second generation network atau 2G memungkinkan ponsel dilengkapi fitur mengirim dan menerima pesan. Seiring booming internet dan jaringan komunikasi yang makin maju, Nokia merilis ponsel Nokia 7110 yang dilengkapi fitur WAP mobile web surfing. Aplikasi ini berfungsi untuk mengakses dunia maya via internet.
 2000a : Selamat Tinggal Antena Internal
Hadir tanpa antena internal di tubuhnya membuat Nokia 3210 menjadi ponsel paling inovatif di zamannya. Namun terobosan yang paling dahsyat dari ponsel ini, menjadikan ponsel dari sebuah alat yang hanya dimiliki oleh kaum berduit menjadi sebuah perangkat untuk berkomunikasi yang praktis dan bisa dimiliki siapa saja. Sekadar catatan, sejak dirilis 10 tahun lalu, Nokia 3210 telah terjual mencapai 150 juta unit lebih. Ini membuat ponsel ini sebagai ponsel paling laku di dunia.
 2000b : Fitur Musik di Ponsel
Lewat Samsung SCH-M105, pengguna ponsel bisa mendengarkan musik dengan format MP3. Terobosan ini menjadi cikal bakal kehadiran ponsel-ponsel musik.
 2001 : Ponsel Kamera Diperkenalkan
Teknologi ponsel terus berkembang. Pada 1997, Philippe Kahn sukses membuat ponsel yang dilengkapi kamera. Namun, ponsel kamera pertama yang dijual di pasaran adalah J-SH04 buatan Sharp Corporation yang dirilis di Jepang pada November 2000. Kamera ponsel terus berkembang. Bahkan kini ada beberapa ponsel yang kualitasnya menyamai kamera profesional.
 2002 : Era BlackBerry Dimulai
Research In Motion menciptakan sebuah peranti yang dinamakan BlackBerry. Peranti ini awalnya adalah pager dua arah. Baru kemudian pada 2002, RIM merilis ponsel cerdas BlackBerry 5810 yang merupakan cikal bakal ponsel BlackBerry yang dikenal seperti sekarang.
 2004 : Desain Indah
Di saat dunia ponsel mengalami stagnansi dalam hal desain, Motorola menggebrak dengan ponsel RAZR V3. Ponsel ini punya desain segi empat yang super tipis. Keindahan Motorola RAZR V3 membuat ponsel ini terlego dalam jumlah banyak. Kehadiran ponsel ini juga memicu banyak vendor ponsel untuk membuat ponsel dengan desain indah.
 2006 : Ponsel Dilengkapi WiFi
Samsung SGH-P200 adalah ponsel pertama yang dilengkapi fasilitas WiFi (WLAN). Konektivitas nirkabel ini memungkinkan ponsel mampu mengakses jaringan internet di area-area “hotspot”, tanpa potongan pulsa. Berbeda dengan koneksi via GPRS/3G, yang dibebani tarif.
 2007 : Revolusi iPhone
iPhone yang pertama memperkenalkan ponsel dengan 100 persen layar sentuh, tanpa disertai sama sekali oleh tuts kibor atau pun pen stylus. iPhone dapat dikatakan mewakili produk yang futuristik dan konsisten terhadap filosofi Apple, yaitu simpel dan elegan. Desain dan berbagai fitur multimedia yang menarik membuat banyak vendor kemudian mengadopsi ponsel ini.
 2008 : Hadirnya Ponsel Android
HTC Dream adalah ponsel Android pertama yang dirilis ke pasaran. Ponsel ini menggunakan sistem operasional Android yang dikembangkan oleh Google. Sistem operasi ini digadang-gadang menyamai kemampuan komputer desktop.
Jumlah produksi yang makin massal dan kemampuan teknologi yang lebih canggih, membuat banyak analis meramalkan cepat atau lambat bakal menggeser keberadaan smartphone popular macam BlackBerry serta iPhone.
 2009 : Layar Definisi Tinggi
Tahun lalu, dunia ponsel diramaikan oleh ponsel dengan layar berdefinisi tinggi. Salah satu pelopornya adalah Samsung i8910 atau disebut Samsung Omnia. Layar ponsel ini dilengkapi teknologi AMOLED, memastikan tampilan layar benar-benar tajam dan cerah. Layar ini juga berfungsi sebagai peranti input karena sudah mendukung teknologi touch screen.
3. Contoh Perkembangan Telepon Genggam ( HP ) dari Masa ke Masa
Disini saya mengambil contoh produk perkembangan HP NOKIA,
Nokia merupakan nama besar di jagat perangkat seluler. Saking populernya, dulu gelar ponsel sejuta umat sempat disandang perangkat buatan vendor asal Finlandia ini.
Namun kini, gelar tersebut sepertinya sudah ditanggalkan. Nokia bahkan harus berusaha keras mempertahankan posisinya di ranah smartphone dengan menggandeng Microsoft yang menawarkan Windows Phone 8.
Pun demikian, perjalanan panjang Nokia tak bisa dilupakan begitu saja. Sebab, rentetan pengalaman inilah yang membuat Nokia sekarang hadir dengan Lumia 920 yang diklaim CEO Nokia Stephen Elop sebagai ponsel paling inovatif di dunia.
Seperti apa perjalanan Nokia? Yuk, kita napak tilas sebentar untuk melongok kembali perjalanan ponsel Nokia dari masa ke masa, seperti dilansir dari Business Insider.
a. Nokia 1011
080827_n1
Nokia 1011 merupakan ponsel GSM pertama yang dirilis vendor yang berbasis di Espoo, Finlandia itu, pada tahun 1992.
Perangkat ini terbilang cukup canggih pada masanya dan menjadi pioner dalam industri perangkat seluler. Padahal kemampuannya cuma bisa melakukan panggilan telepon, tak bisa SMS, apalagi untuk internetan.
b. Nokia 2100 Series
n2
Sedikit mengalami kemajuan dalam pembuatan ponsel, hadirlah Nokia 2100 series pada tahun 1994. Ini merupakan ponsel Nokia pertama yang dibenamkan software di dalamnya, sehingga pengguna bisa menikmati daftar kontak dan profil ringtone di perangkat jadul itu.
Ringtone ikonik Nokia yang diambil dari petikan gitar ‘Gran Vals’ juga pertama kali diputar di ponsel ini.
Tentu saja, Nokia 2100 cukup sukses di pasaran dengan total penjualan mencapai 20 juta unit. Padahal handset ini awalnya ditargetkan cuma terjual 400 ribu unit.
c. Nokia 9000 Communicator
081018_n3
Era smartphone alias ponsel pintar diarungi oleh Nokia 9000 Communicator pada tahun 1996.
Dengan status sebagai ponsel pintar pertama Nokia, perangkat ini bisa diandalkan untuk mengirim email, fax, berinternet ria, hingga dilengkapi dengan keyboard full qwerty.
Fitur lain yang dimiliki ‘ponsel batu bata’ ini adalah memiliki RAM 8 MB, display monochrome, dan diperkuat dengan prosesor Intel 386.
d. Nokia 7650
081106_n4
Inilah ponsel multimedia yang begitu populer di masanya. Nokia 7650 sudah dilengkapi kamera built-in, di mana pada saat itu fitur kamera masih sangat jarang ditemui di jajaran ponsel lainnya.
Ia menjalankan platform Nokia Series 60 Symbian OS, yang juga sudah dianggap canggih pada tahun 2001 lalu.
Desain perangkat ini cukup menarik dengan model keyboard slide, dan diperkuat dengan prosesor 104 MHz dan RAM 4MB.
e. Nokia 6650
081218_n5
Di awal tahun 2000, atau tepatnya pada tahun 2002, industri seluler mulai disambangi ponsel yang mengusung konektivitas 3G.
Salah satunya adalah Nokia 6650 yang merupakan ponsel 3G pertama Nokia. Perangkat ini juga dianggap menorehkan milestone penting dalam pencapaian teknologi wireless.
Fitur yang dilengkapi Nokia 6650 adalah kamera VGA, WAP, display berwarna TFT, dan konektivitas bluetooth.
f. Nokia 3650
081307_n6
Inilah ponsel Nokia yang juga begitu populer di Indonesia yang juga dirilis pada tahun 2002. Adalah Nokia 3650 yang sudah dilengkapi degan kamera VGA dan video recorder.
Perangkat ini memiliki daya tahan baterai saat aktif sampai 4 jam, menggunakan software series 60, MMS, IR port, bluetooth, dan layar berwarna.
Tak berselang dengan zaman Nokia 3650, Nokia sejatinya memiliki handset lain yang begitu populer. Yakni Nokia N-Gage yang sangat terkenal untuk ngegame.
g. Nokia N8
081343_n7
N8 merupakan ponsel flagship Nokia sebelum mereka memutuskan pengumuman penting untuk berkolaborasi dengan Microsoft.
Perangkat ini sudah memiliki kemampuan multitouch dan diklaim membukukan preorder yang cukup besar saat pertama kali muncul pada tahun 2010.
Perangkat ini memiliki layar selebar 3,5 inch, RAM 256 MB, prosesor ARM, dan kamera 12 MP.
h. Lumia 800
081431_n8
Ini adalah handset Windows Phone pertama Nokia setelah mengumumkan partnership dengan Microsoft. Lumia 800 memiliki tampilan segar ala Windows Phone, bodinya pun cukup menarik.
Fitur lainnya adalah RAM 512 MB, prosesor 1.4 GHz, layar 3,7 inch, kamera 8 MP dan dirilis pada tahun 2011.
Selain Lumia 800, ada pula Lumia 710 yang kelasnya sedikit di bawahnya. Namun ia cuma memiliki kamera 5 MP.
i. 808 PureView
081525_n9
Ketika pertama kali mendengar berapa kekuatan kamera dari 808 PureView pasti Anda akan kaget. Bayangkan saja, kamera di perangkat ini tertulis berkekuatan 41 MP.
Ya, Anda tak salah baca. Sebab, ponsel ini sudah mengusung inovasi kamera baru yang disebut sebagai teknologi PureView.
Alhasil dengan layar selebar 4 inch, RAM 512 MB, prosesor 1,3 Ghz, 808 PureView cukup dinantikan kehandalannya.
j. Lumia 920
081609_n10
Inilah ponsel jagoan Nokia yang terbaru, Lumia 920 yang telah diperkuat dengan OS Windows Phone 8. CEO Nokia Stephen Elop begitu percaya diri bahwa Lumia 920 merupakan ponsel paling inovatif saat ini.
Ia didesain dengan layar selebar 4,5 inch, RAM 1 GB, dan dapur pacu yang diperkuat dengan b prosesor 1,5 Ghz Snapdragon S4.
Adapun fitur andalannya adalah dari sisi kamera 8 MP yang terpasang, dimana ia memiliki teknologi anti blur. Jadi saat mengambil gambar namun tangan Anda bergoyang, foto yang dihasilkan diklaim tidak berbayang.
Satu fitur menarik lainnya adalah wireless charger, dimana untuk pengisian baterai tak perlu mencolokkan ponsel dengan charger, tinggal ditempelkan.
4. Gambaran Teknologi Telepon Genggam Masa Depan
Sebuah teknologi akan selalu berkembang sejalan dengan kebutuhan dan kepentingan manusia akan teknologi tersebut. Pada bahasan ini akan kami berikan sedikit gambaran teknoologi yang mungkin masih akan berkembang pada masa yang akan datang.
Meskipun akan banyak terjadi perubahan dalam sisi desain dan fungsi namun kesemuanya itu tidak akan meninggalkan fungsi utamanya yaitu sebagai alat komunikasi yang mobile dan dapat dibawa – bawa kemana saja. Untuk memberikan gambaran, maka kami mencoba memberikan sedkit prototype yang akan dikembangkan oleh vendor – vendor terkemuka dan pastinya menjadi trend-setter bagi vendor lainnya.
Berikut review beberapa prototype handphone terbaik yang bisa kami temukan :
a. Cool Water Concept
Untitled 1
Cool Water Concept ini merupakan konsep handphone masa depan yang di desain oleh Seunghan Song, Handphone ini memiliki bentuk yang transparan berwarna bening. Adapun keunggulannya yaitu dapat menyesuaikan kondisi berdasarkan cuaca dan suhu, alat ini akan memberikan informasi secara akurat dan bisa menggambarkan suhu atau cuaca pada saat itu. Jika cuaca cerah, maka tampilan handphone ini juga cerah dan bersih. Akan muncul butiran air pada layar jika cuaca sedang turun hujan. Kemudian saat turun salju, layar handphone ini juga berubah seolah tertutup salju.
b. Biodegradable Grass Cell Phone
Untitled 1
Handphone masa depan ini ditumbuhi dengan rumput pada casing-nya. Tujuan dari handphone yang dirancang oleh Je-Hyun Kim ini dimaksudkan untuk siklus hidup panjang fungsional. Handphone yang memiliki casing berumput ini akan larut perlahan-lahan, kemudian terlepas dari keypad dan layarnya, namun bisa di daur ulang.
c. Scrap Wood Phones
Untitled 1
Handphone masa depan ini memiliki layar sentuh yang dilengkapi dengan kamera. Adapun konsep pada casing-nya yaitu terdapat lapisan pelindung yang terbuat dari potongan-potongan kayu pinus. Dengan konsepan seperti ini, ada kemungkinan handphone ini menjadi anti air bahkan anti serangga dan anti jamur.
d. Motorola Origami
Untitled 1
Konsep dari handphone yang satu ini yaitu origami, di mana dapat dilipat dengan berbagai macam bentuk untuk melayani fungsi yang berbeda. Misalnya bentuk handphone pada saat digunakan menelepon dan digunakan untuk merekam gambar akan berbeda. Handphone masa depan ini terbuat dari technostuff tipis yang tersegmentasi.
e. Softphone
Untitled 1
Sesuai dengan namanya, handphone masa depan ini terbuat dari bahan yang lembut, yaitu cotton dengan electronic cellulose. Pada handphone ini terdapat clip kecil di bagian gantungan yang terbuat dari sillicon, fungsinya untuk meletakkan semua komponen elektronik yang ada. Adapun keunggulan dari handphone masa depan yang di desain oleh Qiang Jang ini yaitu memiliki daya tahan baterai yang luar biasa dengan performa yang prima. Selain itu tidak terdapat konektor untuk menghubungkan dengan device lain karena semuanya serba wireless.

Jumat, 18 Oktober 2013

PANTAI SAWARNA





 

Pantai Sawarna merupakan tempat wisata pantai baru di sisi selatan Propinsi Banten. Dan sejak tahun 2000-an mulai banyak pengunjung yang mengunjungi Pantai Sawarna. Nama Pantai Sawarna populer lewat dunia maya dan termasuk obyek wisata baru yang populer di abad ini. Tempat wisata lain yang potensial menjadi tempat wisata baru adalah Pantai Indrayanti di Yogyakarta dan Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat.
Kawasan ini dulunya berupa hutan pantai yang dikenal dengan nama Desa Siluman. Kawasan eks desa siluman itu kini bangkit menjadi tujuan wisata yang lebih menarik daripada Pelabuhan Ratu di Sukabumi. Pantai ini masih berada dalam satu garis pantai dengan Pelabuhan Ratu. Kawasan ini dapat dikatakan sebagai mutiara baru di selatan Banten.
Pantai ini memiliki keunikan. Gerbang pantai Sawarna dengan Desa Sawarna dipisahkan oleh aliran sungai dangkal yang cukup lebar. Siapapun yang ingin pergi ke desa tersebut harus melewati jembatan kayu gantung.  Tentu in imenjadi pengalaman unik dan menantang layaknya sedang mengikuti outbound.

Lokasi dan Akses

Pantai Sawarna terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Berjarak 150 km dari Rangkasbitung, Ibu Kota Kabupaten Lebak.  Pesona Pantai Sawarna sangat lengkapdengan adanya gelombang spektakuler dan menantang untuk para pencinta olahraga selancar. Salah satu lokasi favorit peselancar mancanegara adalah Ciantir.
Pemerintah belum melihat serius potensi wisata Pantai Sawarna. Ini terlihat dari belum adanya petunjuk arah di papan petunjuk jalan warna hijau keluaran DLLAJ. Selain itu, jalan untuk ke pantai ini juga masih belum memadai. Namun jangan khawatir, pecinta wisata pantai dan fotografi sudah banyak yang mengulas keindahan dan serba-serbi pantai Sawarna. Termasuk keberadaan situs ini adalah menghadirkan informasi potensi pantai Sawarna.
Pantai Sawarna bisa ditempuh dari dua arah, yaitu dari Jakarta ke arah Barat via Pandeglang atau dari Jakarta ke selatan via Pelabuhan Ratu di Sukabumi dan menyusur pesisir selatan. Rute Jakarta-Tangerang-Tigaraksa-Lebak-Malingping-Bayah bisa memakan waktu 6,5-7 jam. Sedang Rute Jakarta-Sukabumi via Pelabuhan Ratu hanya perlu 4,5 jam saja. Secara umum, untuk saat ini melewati Sukabumi lebih nyaman dengan jalan yang lebih bagus dari Lebak ditambah banyaknya pesona alam selama perjalanan. Kalau suatu saat pemda Banten membuat akses ke Pantai Sawarna dengan jalan 4 lajur seperti Tigaraksa, tentu akan lebih cepat melalui Tigaraksa-Lebak.

Keindahan Pantai Sawarna

Menurut penuturan warga setempat, untuk saat ini saja setidaknya sudah ratusan pengunjung setiap harinya. Dan berkunjung beberapa jam saja masih terasa kurang untuk mengeksplorasi semua pesona alam di sektiar pantai Sawarna. Memang belum ada pengelola yang menyiapkan berbagai fasilitas dan informasi namun warga setempat banyak yang berinisiatif untuk membuat homestay dengan tarif Rp 120.000,- per orang per hari sudah termasuk makan.
Kondisi homestay relatif sama. Hanya saja ada pemilik yang sengaja melengkapi fasilitas dengan penyejuk ruangan (AC) dan TV parabola. Salah satunya adalah Hula-hula Homestay, anda bisa menghubungi ibu Mila di nomor HP 081646992036.
Kalau ada waktu, sempatkan untuk menginap 2-3 hari di Pantai Sawarna. Di sekitar pantai ini terdapat banyak keindahan alam yang masih perawan alias belum dikembangkan menjadi tempat wisata. Tempat-tempat eksotik itu diantaranya Tanjung Layar, Pulau Bokor (Cipamadangan), Pulau Manuk , dan Gua Laylay. Gua Laylay adalah kerajaan kelelawar karena dihuni ribuan kelelawar liar. Dan mungkin saja bisa jadi batman di Gua Laylay.
Dengan keindahan alam di Pantai Sawarna ini, banyak pecinta fotografi bereksplorasi. Banyak pula wisatawan mancanegara yang telah berkunjung, salah satunya dari Denmark. Semoga dengan banyaknya pemberitaan di dunia maya (internet), pemerintah setempat sadar untuk memajukan kawasan ini menjadi tempat wisata favorit dengan akses jalan yang memadai.